Menyandang predikat Sekolah Penggerak Angkatan Pertama SMPN 7 Surakarta terus bergerak meningkatkan kualitas pembelajaran melalui peningkatan layanan kepada peserta didik. Selama dua hari Kamis s.d. Jumat (7-8 Desember 2023) sekolah mengadakan Sosialisasi Deteksi Kebutuhan Peserta Didik. SMPN 7 Surakarta menggandeng UPT Pusat Layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusif (PLDPI) Kota Surakarta sebagai mitra. Pihak PLDPI diundang sebagai narasumber dalam Sosialisasi Deteksi Dini Kebutuhan Peserta Didik. Hal ini menjadi langkah awal yang penting bagi guru untuk memberikan layanan pendidikan yang tepat kepada peserta didik. Sosialisasi ini diikuti oleh semua guru dan karyawan SMPN 7 Surakarta. Kegiatan dimulai tepat pukul 08.00 WIB. Di hari pertama, terlebih dahulu dilakukan upacara pembukaan dengan menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, Berdoa, sambutan kepala sekolah dan kepala UPT PLDPI Kota Surakarta.
Siti Latifah,S.Pd, M.Pd (Kepala SMPN 7 Surakarta) mengucapkan selamat datang dan terima kasih kepada pihak UPT PLDPI yang telah berkenan hadir menularkan ilmu kepada guru dan karyawan SMPN 7 Surakarta. “Berdasarkan informasi, pengamatan, dan refleksi dari bapak ibu guru mengenai peserta didik ternyata ditemukan anak yang berbeda dari kebanyakan anak lainnya sehingga anak tersebut perlu perhatian khusus sehingga kami menghadirkan pihak PLDPI untuk membantu memberikan pencerahan apa yang harus kami lakukan,” ujar Siti Latifah. “Mohon bapak ibu dari PLDPI menularkan ilmunya kepada kami,” imbuhnya. Selanjutnya kepala sekolah membuka kegiatan disambut dengan riuh tepuk tangan peserta memenuhi di ruang aula. Usai sambutan kepala sekolah dilanjutkan sambutan Kepala UPT PLDPI Kota Surakarta. Siwi Purno, S.Pd (Kepala UPT PLDPI Kota Surakarta) membuka dengan ice breaking tepuk tangan dan bercerita kilas balik perjalanan hidupnya. Siwi menegaskan kepada semua guru agar tidak mudah memberikan justifikasi kepada peserta didik dengan sebutan bodoh. “Semua anak punya kelebihan dan kekurangan masing-masing Bapak/Ibu jangan mudah menjustifikasi dengan sebutan anak bodoh, mungkin kita yang belum mampu memaksimalkan potensi anak tersebut,” tegasnya. “Banyak orang-orang yang sukses saat ini yang mungkin saat sekolah dahulu sering disebut bodoh dan tak memiliki potensi, Kami dari PLDPI Kota Surakarta siap membantu Bapak/Ibu mendeteksi dan mendampingi kebutuhan belajar para peserta didik luar biasa,” imbuhnya.
Usai sambutan dari Kepala UPTD PLDPI Kota Surakarta dilanjutkan dengan materi inti Deteksi Kebutuhan Peserta Didik dari psikolog PLDPI. Materi diawali dengan menjelaskan jenis-jenis kebutuhan dan keterbatasan yang dimiliki anak. Selanjutnya dijabarkan tentang intervensi yang bisa dilakukan untuk anak yang masuk dalam kategori anak berkebutuhan khusus (ABK). Sosialisasi berlangsung sangat dinamis saat para guru bertanya tentang temuan yang mereka dapatkan dari pembelajaran dan perilaku anak di sekolah. Salah satu pertanyaan muncul dari Kartikarini Evi (Guru Bahasa Indonesia sekaligus wali kelas 9A) yang menanyakan bagaimana penanganan yang tepat untuk anak-anak yang menurut para guru berbeda dengan anak-anak lainnya. Sinta (narasumber) menyampaikan bahwa perlu ada identifikasi dan asesmen terlebih dahulu agar dapat menentukan penanganan yang tepat bagi anak-anak berkebutuhan khusus. “Memberikan layanan kepada anak berkebutuhan khusus bukan hal yang mudah tetapi saya yakin Bapak/Ibu guru disini adalah Bapak/ibu yang luar biasa dapat memberikan pendampingan secara sabar dan melayani dengan hati,” ungkap Sinta memotivasi.
Di hari kedua (Jumat,8/12/2023) kegiatan sosialisasi diisi dengan memetakan anak-anak yang menurut pengamatan para guru “spesial’ dibanding dengan teman lainnya. Kegiatan dipimpin langsung oleh Kepala SMPN 7 Surakarta. Setiap wali kelas dibantu guru mata pelajaran menyampaikan anak-anak yang memiliki perilaku dan ciri yang berbeda dibandingkan dengan anak lain seusianya. Data yang terkumpul ini nantinya akan ditindaklanjuti dengan sosialisasi kepada orang tua dan dilakukan asesmen kepada anak-anak tersebut. Semoga langkah ini mampu meningkatkan pelayanan pendidikan utamanya bagi anak-anak berkebutuhan khusus di SMPN 7 Surakarta. (DE/red).