Tahun Pelajaran 2022/2023 telah di depan mata. Banyak sekolah melakukan berbagai persiapan dalam rangka menyambut tahun pelajaran tersebut. Salah satunya adalah SMPN 7 Surakarta. Selama lima hari yaitu tanggal 4 sampai dengan 8 Juli 2022, sekolah mengadakan Workshop Penguatan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). Workshop hari pertama dilakukan di Ndalem Kopi, Gondangrejo, Karanganyar. Kegiatan ini diikuti oleh semua tenaga pendidik dan kependidikan SMPN 7 Surakarta karena di sela-sela workshop juga dilakukan acara pembagian tugas mengajar dan tugas tambahan bagi guru serta pembagian tugas untuk tenaga tata usaha.
Narasumber kegiatan workshop selama lima hari ini adalah Siti Latifah, S.Pd, M.Pd selaku Kepala SMPN 7 Surakarta. Materi yang disampaikan meliputi penyusunan KOSP, Modul Ajar, Asesmen, dan proyek profil pelajar pancasila. Model workshop yang dilakukan menggunakan moda kombinasi dimana pemaparan oleh narasumber setelah itu peserta mengerjakan tugas mandiri. Tujuan diadakannya workshop adalah merefresh kembali materi tentang kurikulum merdeka bagi guru-guru SMPN 7 Surakarta agar lebih siap dalam menghadapi tahun pelajaran baru. Hal ini sangat penting utamanya mempersiapkan perangkat pembelajaran bagi kelas VIII.
Dari kegiatan workshop ini telah dihasilkan produk berupa modul ajar, perencanaan asesmen, serta rencana proyek baik untuk kelas VII maupun kelas VIII. Produk-produk tersebut telah dipresentasikan masing-masing guru dan kelompok proyek serta mendapatkan feedback dari sesama peserta dan narasumber.
Di hari terakhir kegiatan workshop tepatnya Jumat, 8 Juli 2022 menjadi hari yang spesial karena didatangi oleh Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kota Surakarta, Drs. Hery Mulyono, MM. Pada kesempatan tersebut beliau mengapresiasi kegiatan yang telah dilakukan. Hery juga mengingatkan kepada guru-guru SMPN 7 Surakarta bahwa tugas guru tidak hanya mengajar tetapi ada yang lebih penting dari mengajar yaitu mendidik. Mendidik dalam hal ini adalah memberikan pendidikan karakter utamanya fokus pada pendidikan anti korupsi, anti kekerasan (perundungan), serta berkebhinekaan. Kepala Dinas Pendidikan juga berharap SMPN 7 Surakarta sebagai sekolah penggerak harus berbeda dan menjadi motor dalam mengawal pendidikan karakter ini utamanya dalam membentuk profil pelajar pancasila. Semoga SMPN 7 Surakarta menjadi sekolah yang unggul dalam mencetak generasi yang bermutu dan berwawasan global. Aamiin. (DE/red).