Bulan Ramadan merupakan bulan suci bagi umat Islam. Banyak umat Islam yang berlomba-lomba meningkatkan keimanan dan ketakwaan selama bulan suci ini. SMPN 7 Kota Surakarta memanfaatkan momentum ini untuk meningkatkan karakter (iman dan takwa) melalui pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan serta aksi peduli dan berbagi. Sekolah melaksanakan kegiatan tersebut selama dua hari pada tanggal 19-20 Maret 2025. Kegiatan tidak hanya diikuti oleh peserta didik muslim tetapi termasuk peserta didik non muslim.
Kegiatan penguatan iman dan takwa dibuka secara langsung oleh Kepala SMPN 7 Kota Surakarta (Herni Budiati, S.Pd,M.Pd.) di halaman sekolah pada Rabu, 19 Maret 2025. Dalam sambutannya, Herni menyampaikan bahwa melalui kegiatan pembelajaran non akademik ini diharapkan mampu meningkatkan karakter peserta didik. Di bawah sinar matahari yang tersenyum merekah, kepala sekolah terus memotivasi kepada anak-anak untuk mengisi bulan suci ini dengan selalu menebarkan kebaikan dan menjaga toleransi antar sesama. Tepat pukul 08.30 WIB kegiatan dibuka, “Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim kegiatan pembelajaran penguatan karakter melalui aksi peduli dan berbagi saya nyatakan dibuka,” ujar Herni membuka acara.
Usai dibuka secara resmi kegiatan dilanjutkan dengan lomba-lomba. Peserta didik yang beragama Islam mengikuti Lomba Adzan, hafalan, tartil, khitobah, Lomba Cerdas Cermat Islam (LCCI), khot, dan membuat scrapbook tentang sejarah nabi. Peserta didik yang beragama Kristen mengikuti lomba berpacu dalam melodi dan khotbah. Sementara peserta didik yang beragama Katolik mengikuti Lomba membuat kartu paskah dan menghias telur paskah. Kegiatan perlombaan di hari pertama berjalan dengan lancar dengan pendampingan penuh dari bapak/ibu guru. Selain perlombaan yang berlangsung dari pagi sampai siang, pada sore harinya ada pembagian takjil hasil pengumpulan donasi dari warga sekolah. Sebanyak 500 bungkus takjil dibagikan di 8 pos sekitar sekolah. Pembagian takjil ini dilakukan oleh anak-anak pengurus OSIS dan MPK dengan didampingi oleh guru dan tenaga kependidikan. Menutup serangkaian kegiatan hari tersebut, sekolah melaksanakan berbuka puasa bersama yang diikuti oleh guru, tenaga kependidikan, dan pengurus OSIS-MPK. Hal yang menarik dari kegiatan buka bersama tersebut adalah anak-anak tidak menggunakan bungkus plastik untuk tempat minuman namun memakai gelas plastik milik sekolah. Hal ini dilakukan sebagai aksi nyata sekolah adiwiyata untuk terus mengkampanyekan dan mengimplementasikan pendidikan cinta lingkungan di lingkup sekolah. Pemanfaatan gelas plastik ini mendapatkan respon positif dari anak-anak. “Kami sangat suka memakai gelas ini karena selain aman dengan memakai gelas plastik ini maka sampah sampah di sekolah dapat dikurangi,” ujar Nayla (Ketua OSIS periode 2025-2026).
Pada hari kedua, kegiatan penguatan karakter diawali dengan ibadah (shalat dhuha bagi peserta didik muslim dan ibadat bagi peserta didik nasrani) dilanjutkan pembagian hadiah hasil perlombaan di hari pertama kemudian materi pendalaman agama Islam, Kristen, dan Katolik. Pendalaman agama Islam dilaksanakan di musala dan ruang kelas, agama Kristen di aula, dan agama Katolik di Gua Maria Mojosongo. Hal yang menarik dalam pembagian hadiah, sekolah kembali mengimplementasikan gerakan berbudaya lingkungan dengan memanfaatkan kembali (reuse) kertas koran sebagai wadah atau bungkus. Salah satu hadiah yang diberikan kepada setiap pemenang adalah tumbler sebagai upaya mendukung Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBLHS). Semoga pembelajaran bermakna ini mampu mengokohkan pilar-pilar karakter peserta didik sebagai generasi penerus untuk memelihara nilai-nilai keberagaman sebagai kekayaan bangsa. (DE/red).