SMP Negeri 7 Kota Surakarta kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan dengan menyelenggarakan Workshop Peningkatan Kompetensi Guru bertajuk “Mewujudkan Pendidikan Berkualitas Melalui Pembelajaran Mendalam”. Kegiatan berlangsung selama empat hari, yakni pada tanggal 7, 8, 11, dan 22 Juli 2025, bertempat di Laboratorium IPA SMPN 7 Kota Surakarta, dan diikuti oleh seluruh guru. Workshop ini bertujuan untuk Meningkatkan pemahaman guru tentang konsep dan prinsip pembelajaran mendalam sehingga siap untuk menghadapi tuntutan pembelajaran yang dibutuhkan saat ini.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Surakarta, Dian Rineta, S.T., M.Si., pada hari pertama, Senin, 7 Juli 2025. Dalam sambutannya, Dian Rineta menekankan pentingnya guru untuk terus belajar, berinovasi dan meningkatkan kapasitasnya dalam menjawab tantangan pendidikan masa kini. “Indonesia masih memiliki banyak pekerjaan rumah dalam mengejar ketertinggalan mutu pendidikan dibanding negara lain. Transformasi pembelajaran harus terus dilakukan. Guru harus mampu memanfaatkan digitalisasi dalam pembelajaran, sebagaimana arahan kementerian,” ungkap beliau. Ia juga menegaskan bahwa Dinas Pendidikan akan selalu siap memfasilitasi dan mendukung pengembangan diri guru-guru di Surakarta sebagai garda terdepan peningkatan mutu pembelajaran.
Hari pertama dilanjutkan dengan pemaparan materi dari Dra. Dyah Sulistyawati, M.Pd., selaku pengawas sekolah. Beliau menyampaikan strategi pembelajaran mendalam dengan penekanan pada model dan metode yang dapat diterapkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang tidak hanya berorientasi pada hasil, tetapi juga pada proses belajar yang bermakna bagi siswa.
Masih di hari yang sama, materi dilanjutkan oleh Dr. Bowo Sugiharto, M.Pd., akademisi dari Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) sekaligus Ketua Program Studi S2 Pendidikan Biologi UNS. Beliau membawakan sesi tentang konsep dan kerangka pembelajaran mendalam, yang menjadi pondasi penting dalam perancangan dan implementasi pembelajaran di kelas. Dr. Bowo mengajak para guru untuk tidak sekadar menyampaikan materi, tetapi menantang siswa berpikir kritis, reflektif, dan terlibat aktif. Dalam pemaparannya Dr. Bowo juga banyak bercerita tentang pengalamannya saat beliau berkunjung ke Jepang yang telah selalu mengajak berpikir kritis, kreatif, dan memecahkan masalah.
Pada hari kedua, 8 Juli 2025, peserta mendapatkan materi dari Nurul Fitria, S.Si., praktisi pendidikan dari SMP Muhammadiyah PK Surakarta yang memaparkan penyusunan modul ajar berbasis pembelajaran mendalam. Dalam paparannya, ia memperkenalkan konsep BBM (Berkesadaran, Bermakna, dan Menyenangkan) serta 3M (Memahami, Mengaplikasikan, dan Merefleksi) sebagai kerangka penyusunan perangkat ajar yang kontekstual dan berpusat pada murid.
Materi dilanjutkan dengan sesi yang sangat ditunggu-tunggu mengenai asesmen otentik dalam pembelajaran mendalam, yang disampaikan oleh Prof. Dr. Sarwanto, M.Si., Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNS. Beliau memberikan pemahaman mendalam mengenai bentuk-bentuk asesmen otentik, prinsip penyusunannya, dan bagaimana asesmen dapat menjadi alat untuk mendorong refleksi serta pertumbuhan belajar murid.
Setelah mendapatkan bekal teori dan wawasan dari para narasumber, dua hari berikutnya, yakni tanggal 11 dan 22 Juli 2025, difokuskan pada praktik penyusunan perencanaan perangkat ajar, asesmen, dan media pembelajaran. Guru-guru dikelompokkan dalam komunitas belajar per mata pelajaran dan difasilitasi untuk merancang rancangan pembelajaran yang selaras dengan pendekatan pembelajaran mendalam.
Suasana kolaboratif sangat terasa dalam sesi ini. Guru-guru antusias mendiskusikan rancangan modul, saling memberi masukan, serta mencoba mengembangkan media digital sederhana untuk mendukung proses pembelajaran yang interaktif dan berorientasi pada pengalaman murid.
Kepala SMP Negeri 7 Kota Surakarta, Herni Budiati, S.Pd., M.Pd., menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam kesuksesan workshop ini. Ia menekankan bahwa transformasi pendidikan dimulai dari ruang kelas, dan guru adalah aktor utama dalam menciptakan perubahan tersebut.
“Kami berharap, setelah workshop ini, seluruh guru dapat lebih percaya diri dan kreatif dalam merancang pembelajaran yang mendalam dan bermakna. Ini adalah langkah awal menuju pendidikan berkualitas di sekolah kita,” tutur beliau.
Dengan terlaksananya workshop ini, SMP Negeri 7 Kota Surakarta menunjukkan kesungguhannya untuk terus berkembang dan menjawab tantangan zaman. Pembelajaran mendalam bukan hanya strategi, tetapi juga komitmen untuk menghadirkan pengalaman belajar yang relevan, reflektif, dan memberdayakan bagi setiap peserta didik. (DE/red).