Suasana Pembelajaran di Kelas (Dok. Pribadi)
UPAYA MENINGKATKAN HAFALAN BACAAN IBADAH SHOLAT
MELALUI METODE DRILL SISWA KELAS VII-E SMP NEGERI 7 SURAKARTA
SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2022/2023

 

Oleh : Qoribah Rahmawati

UIN Raden Mas Said Surakarta

Email : [email protected]

 

ABSTRAK; Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kompetensi upaya meningkatkan hafalan bacaan ibadah sholat melalui metode drill siswa kelas VII-E SMP Negeri 7 Surakarta semester I tahun pelajaran 2023/2024, proses penelitian dari persiapan, pelaksanaan sampai menyusun laporan dimulai dari bulan    Juli sampai bulan Nopember 2023.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas melakukan tindakan sebanyak 2 siklus, pada setiap siklus terdapat 4 tahapan yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. PTK ini dilakukan dengan dua cara pengamatan, yaitu pengamatan langsung yang dilakukan oleh peneliti terhadap KBM melalui Metode Drill, dengan materi pokok Hafalan Bacaan Sholat untuk mengamati kegiatan pembelajaran  siklus I dan II sesuai tahapan-tahapan proses belajar mengajar di kelas.

Berdasarkan refleksi PTK siklus I dan II penelitian ini, diperoleh data, Kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode Drill dinyatakan efektif dan meningkatkan kemampuannya, menunjukkan hasil pembelajaran yang maksimal. Hal ini disebabkan maksimalnya guru dalam melaksanakan metode Drill, dan aktivitas siswa dalam pembelajaran tinggi.

Aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan metode Drill sangat membantu siswa memahami dan meningkatkan kemampuannya dalam pembelajaran. Hal ini dapat dilihat pada : Pada siklus I rata-rata didapatkan seluruh siswa kelas VII-E adalah 77,92  dari  24 siswa, 8 siswa dengan persentase 45,83% memenuhi KKM, 14 siswa dengan persentase 54,17% tidak memenuhi KKM. Pada siklus II rata-rata didapatkan seluruh siswa kelas VII-E adalah 82,08  dari  24 siswa, 21 siswa dengan persentase 87,5% memenuhi KKM, 3 siswa dengan persentase 12,5% tidak memenuhi KKM. Sehingga persentase ketuntasan belajar siswa pada hafalan bacaan ibadah sholat yang didapatkan sudah mencapai  indikator keberhasilan yang telah ditentukan yakni 80%.

Kata Kunci : Hafalan, Sholat, Metode Drill

 

Pendahuluan

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dari definisi tersebut tergambar adanya proses pembelajaran terhadap peserta didik agar mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan. Hal ini mengindikasikan betapa pentingnya pendidikan agama untuk mendukung siswa memiliki kekuatan spiritual tersebut.

Pendidikan agama Islam merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem pendidikan di Indonesia, sebagaimana yang tercantum dalam Undang undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 12 ayat 1 butir a. Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama.

Berarti jika dalam satuan lembaga pendidikan ada yang beragama Islam maka mereka berhak mendapatkan pengajaran agama Islam dan diajarakan oleh guru yang beragama Islam. Islam dengan tegas telah mewajibkan agar umatnya melakukan pendidikan, M. Arifin menjelaskan dalam bukunya bahwa ayat tersebut juga menunjukkan jika manusia tanpa melalui belajar, niscaya tidak akan dapat mengetahui segala sesuatu yang ia butuhkan bagi kelangsungan hidupnya di dunia dan akhirat. Pengetahuan manusia akan berkembang jika diperoleh melalui proses belajar mengajar yang diawali dengan kemampuan menulis dengan pena dan membaca dalam arti luas, yaitu tidak hanya dengan membaca tulisan melainkan juga membaca segala yang tersirat di dalam ciptaan Allah (Arifin, 1996 : 92).

Dengan demikian pendidikan sangat penting bagi kelangsungan hidup di dunia dan di akhirat. Pendidikan jugalah yang akan membuat pengetahuan manusia berkembang. Sedangkan pendidikan agama diartikan sebagai suatu kegiatan yang bertujuan untuk membentuk manusia agamis dengan menanamkan aqidah keimanan, amaliah dan budi pekerti atau akhlak yang terpuji untuk menjadi manusia yang taqwa kepada Allah swt (Basyirudin, 2002:4).

Sasaran pendidikan agama tertuju pada pembentukan sikap akhlak atau mental anak didik dalam hubungan dengan Tuhan, masyarakat dan alam atau sesama makhluk. Anak adalah cerminan masa depan, pendidikan anak harus benar-benar diperhatikan agar bakat mereka tersalurkan dalam kegiatan yang positif yaitu di antaranya dengan memasukkan anak ke dalam jenjang pendidikan yang formal ataupun yang non formal. Penanaman nilai agama kepada mereka merupakan syarat mutlak untuk mencapai nilai keharmonisan dalam menjalani kehidupan dunia dan akhirat. Nilai nilai tersebut dapat dijadikan pondasi agar mereka tidak keluar dari ajaran-ajaran agama.

Pada prinsipnya pelajaran agama Islam membekali siswa agar memiliki pengetahuan lengkap tentang hukum Islam dan mampu mengaplikasikannya dalam bentuk ibadah kepada Allah. Dengan demikian siswa dapat melaksanakan r itual-ritual ibadah yang benar menurut ajaran Islam sesuai dengan ibadah yang      dipraktekkan dan diajarkan Rasulullah saw. Dalam standar kompetensi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang berisi kemampuan minimal yang harus dikuasai siswa selama menempuh PAI baik di tingkat menengah, kemampuan ini berorientasai      pada perilaku   afektif dan      psikomotorik engan dukungan  pengetahuan kognitif dalam rangka memperkuat keimanan dan ketaqwaan kepada Allah swt (Depdiknas, 2003 : 10-11).

Dengan demikian mencermati hal di atas maka penulis akan mencoba menyoroti amalan ibadahnya, yang ditekankan pada aspek pengamalan ibadah siswa khususnya hafalan bacaan ibadah shalat. Penulis memilih ibadah shalat karena shalat sangat penting dan wajib hukumnya bagi umat Islam. Shalat adalah tiang agama Islam, jika tiangnya saja sudah tidak diperhatikan bagaimana agama Islam akan berdiri dengan tegak. Karena pentingnya ibadah shalat sebagaimana telah dijelaskan di atas maka untuk mengadakan penelitian tentang shalat disekolah penulis, yang dikarenakan para siswa dalam melakukan shalat hanya masih seperti rutinitas dan dalam bacaan pun belum begitu memuaskan. Sedangkan secara sosial   lingkungannya bagus karena di lingkungan tempat tinggal mereka, ada yang dekat dengan masjid dan pondok pesantren. Ataukah metode yang digunakan kurang tepat atau bahkan ada faktor lain yang mempengaruhi. Oleh karenanya penulis mencoba selangkah melalui pembelajaran shalat dengan  metode drill diharapkan melalui penelitian ini nantinya bisa meningkatkan kemampuan hafalan bacaan ibadah shalat pada siswa. Berdasarkan deskripsi di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian   yang   akan dituangkan dalam penelitian dengan   judul Upaya Meningkatkan Hafalan Bacaan Ibadah Shalat Melalui Metode Drill Siswa Kelas VII-E SMP Negeri 7 Surakarta Semester I Tahun pelajaran 2023/2024” .

Setiap usaha yang dilakukan adalah untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Tujuan yang telah ditetapkan akan turut menentukan dalam upaya bagaimana cara yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut yaitu untuk meningkatkan kemampuan hafalan bacaan sholat   bagi siswa, serta sejauh mana keefektifan metode drill yang dilakukan di SMP Negeri 7 Surakarta pada pembelajaran shalat. Melalui penggunaan metode drill yang dilakukan secara bersama dapat meningkatkan kemampuan hafalan bacaan sholat bagi siswa kelas VII-E di SMP Negeri 7 Surakarta Semester I Tahun Pelajaran 2022/2023.

Kemampuan Menghafal Bacaan Sholat

Kata shalat berasal dari bahasa Arab yaitu As-Sholah mempunyai dua arti dasar, yang pertama berarti api dan sejenisnya yang panas, dan kedua salah satu bagian dari ibadah. Menurut al-Râghib al- Ashfahânîy akar kata dari huruf shâd, lâm,dan huruf mu’tal berarti menyalakan api. Kata shalat menurut ahli   bahasa berarti doa, berkat dan kemulyaan.(Budihardjo, 2009: 59)

Sulaiman Rasyid ( 2005 : 53 ) menjelaskan shalat wajib adalah ibadah yang terdiri dari gerakan-gerakan dan bacaan-bacaan atau perkataan-perkataan mulai dari takbiratul ihram dan di akhiri dengan salam dengan memenuhi beberapa syarat yang ditentukan.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa di dalam ibadah shalat terdapat aturan pelaksanaan atau tata cara yang sudah ditentukan termasuk dalam hal bacaan/lafadz yang harus di ucapkan. Hal ini dikuatkan oleh hadits Nabi yang artinnya :

“ Shalatlah kamu sebagaimana kamu lihat saya dalam shalat” .

Berdasarkan hadits di atas dapat disimpulkan bacaan-bacaan yang diucapkan dalam shalat adalah bacaan yang sudah ditentukan sebagaimana yang diucapkan oleh Rasululloh di dalam shalat yaitu bacaan dalam bahasa Al Qur,an atau bahasa Arab dan tidak dapat diganti dengan bahasa lain.

Oleh karena itu untuk dapat mengucapkan bacaan/lafadz dalam shalat yang baik membutuhkan pembelajaran yang relative lama dan akan lebih efektif apabila dilakukan secara berkesinambungan. Ditambah pula dengan kenyataan bahwa kemampuan yang harus ditunjukkan adalah kemampuan menghafal.Hal ini dapat terjadi dikarenakan di dalam shalat, konsentrasi diarahkan kepada Sang Khaliq, sehingga apabila shalat dilakukan sambil membaca maka akan mengurangi kekhusyukan dalam shalat. Di samping itu terdapat gerakan – gerakan dalam shalat yang tidak memungkinkan dilakukan dengan cara sambil membaca. Untuk dapat menghafal dengan baik ,dapat dilakukan dengan cara menghafal sendiri dengan media media tulisan atau menghafal dengan mendengarkan baik melalui media elektronik maupun melalui nara sumber manusia yang dapat melafadzkan atau mengucapkan dengan fasih

Metode Drill

Metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu methodos yang berarti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. Dalam bahasa Inggris dikenal istilah method dan way yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi “metode dan cara”. Sedangkan dalam bahasa Arab dikenal kata al-thariqah (jalan), al-manhaj (sistem) dan al-wasilah (mediator). Kata Arab yang paling dekat dengan metode adalah al- thariqah (Ismail, 2008:7).

Salah satu metode pembelajaran yang ada adalah metode drill. Metode drill adalah latihan yang diberikan kepada siswa dengan tujuan agar siswa dapat sepenuhnya memiliki pengetahuan dan kecakapan tertentu (Ismail, 2008:21). Metode ini berbeda dengan ulangan. Metode drill bertujuan agar siswa menguasai pengetahuan dan kecapakan tertentu sedangkan ulangan bertujuan hanya mengukur sejauh mana siswa mampu menyerap materi pembelajaran. Menurut Hamdani (2011:273), metode drill merupakan metode yang mengajarkan siswa untuk melaksanakan kegiatan latihan agar siswa memiliki ketegasan atau keterampilan yang lebih tinggi daripada materi yang dipelajari. Menurut Zuhairini dkk, (1983 :106 ) Metode drill/atau latihan siap ialah suatu metode dalam pengajaran dengan jalan melatih anak-anak terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian Metode Drill adalah metode pengajaran dengan cara membiasakan anak-anak untuk dapat memiliki kemampuan yang diharapkan baik berupa ucapan maupun perbuatan.

Adapun langkah-langkah penggunaan metode drill dapat di atur sedemikian rupa sehingga bersifat menarik dan dapat menimbulkan  motivasi belajar anak. Dari pendapat di atas dapat di simpulkan langkah-langkah penggunaan metode drill bersifat fleksibel ,diserahkan kepada guru yang bersangkutan disesuaikan dengan materi, waktu dan daya dukung yang ada. Metode ini dapat digunakan secara individu, kelompok atau bersama.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Kemampuan menghafal merupakan bentuk kemampuan dalam melafalkan atau mengucapkan tanpa melihat sumber (buku bacaan). Kegiatan seperti ini akan lebih efektif dan maksimal apabila dilakukan secara terus menerus atau secara berulang dalam berlatih. Menurut Zuharini, metode drill atau latihan secara berulang sangat tepat dan efektif untuk meningkatkan kemampuan bacaan-bacaan dalam shalat.

Secara garis besar Optimalisasi hasil belajar menggunakan metode Drill tampaknya mengalami kemajuan dan cukup signifikan apabila digunakan pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam, hal ini dengan meningkatnya setiap kali penggunaan model pembelajaran tersebut setiap kali pertemuan    dalam kegiatan pembelajaran.

Tabel . Hasil Belajar Siswa (hafalan bacaan sholat)

Siklus 1 dan Siklus 2

 

Pertemuan Rata-rata ketuntasan

% Ketuntasan

% belum tuntas
Pra Siklus 73,13 41,66 58,66
Siklus 1 77,92 45,83 54,17
Siklus 2 82,29 87,56 12,56

Hasil belajar merupakan salah satu indikator tingkat keberhasilan pembelajaran.jika hasil belajar hafalan bacaan sholat pada siswa kelas VII-E SMP Negeri 7 Surakarta dapat mencapai kriteria ketuntasan minimal, maka pembelajaran itu bisa dianggap berhasil. hasil belajar yang diperoleh siswa terwujud tidak berdiri sendiri tetapi dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya, misalnya kreativitas guru, aktivitas siswa dalam pembelajaran, ketersediaan media yang refresentatif serta intelektual (intelegensi) peserta didik. semuanya itu akan saling mendukung satu sama lainnya.

Berdasarkan hasil observasi kegiatan pembelajaran dan observasi aktivitas siswa kelas VII-E dalam pembelajaran serta hasil tes belajar pada siklus kedua yaitu:

  1. Kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode Drill dinyatakan efektif dan meningkatkan kemampuannya, menunjukkan hasil pembelajaran yang Hal ini disebabkan maksimalnya guru dalam melaksanakan metode Drill, dan aktivitas siswa dalam pembelajaran .
  2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan metode Drill cukup mendukung dan aktif dalam menghafal bacaan sholat.
  3. Menunjukkan adanya peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan metode Drill, aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan metode Drill sangat membantu siswa dalam memahami dan meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran menghafal bacaan sholat.

Simpulan

Kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode Drill dinyatakan efektif dan meningkatkan kemampuannya, menunjukkan hasil  pembelajaran yang maksimal. Hal ini disebabkan maksimalnya guru dalam melaksanakan metode Drill, dan aktivitas siswa dalam pembelajaran   tinggi.

Aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan metode Drill sangat membantu siswa memahami dan meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran, hal ini dapat dilihat pada; Aktivitas belajar siswa dalam hafalan bacaan sholat pada siklus 1 siklus I rata-rata didapatkan seluruh siswa kelas VII-E adalah 77,92  dari  24 siswa, 8 siswa dengan persentase 45,83% memenuhi KKM, 14 siswa dengan persentase 54,17% tidak memenuhi KKM. Aktivitas belajar siswa dalam hafalan bacaan sholat siklus II rata-rata didapatkan seluruh siswa kelas VII-E adalah 82,08  dari  24 siswa, 21 siswa dengan persentase 87,5% memenuhi KKM, 3 siswa dengan persentase 12,5% tidak memenuhi KKM.

Dari hasil ketuntasan belajar yang diperoleh siswa, sudah banyak siswa yang mendapatkan nilai sesuai dengan KKM yaitu 80. Hal ini dikarenakan persentase ketuntasan belajar yang didapatkan sudah mencapai  indikator keberhasilan yang telah ditentukan yakni 80%.

Daftar Pustaka

Arifin, H. Muzayyin. Filsafat Pedidikan Islam, Jakarta : Bina Aksara, 1996

Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, Bandung : Pustaka Setia, 2011

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000

Muhibin Syah. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005.

Nana Sujana, Cara Belajar Siswa Aktif    Dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru, 1999

Poerwadarminta, W. J. S. Kamus Bahasa Umum Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1984.

Rasyid , Sulaiman, H., 1976, Fiqih Islam, Jakarta, Athahiriyah

Rifa’i Muhammad. Risalah Sholat Lengkap, Semarang : PT. Karya Toha Putra, 2009

  1. M, Ismail. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Semarang : RASAIL Media Group, 2008

UU RI No. 20 Tahun 2003, 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bandung: Citra Umbara

Usman Basiruddin, Metodologi Pembelajaran Agama Islam. Jakarta Selatan: Ciputat Pers, 2022

Zuhairin. Metodik Khusus Pendidikan Agama, Surabaya : Usaha Nasional, 1983

Zakiah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta : Bumi Aksara, 1995

 

 

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *