Selasa (25/7/2023) menjadi momen spesial bagi SMPN 7 Surakarta karena sekolah kedatangan tamu istimewa dari Monumen Pers Nasional Surakarta dalam acara Monumen Pers Nasional Surakarta Goes to School (Monpers Goes to School). Sebuah kehormatan bagi SMPN 7 Surakarta terpilih dalam kegiatan ini, mengingat tidak semua sekolah mendapatkan kesempatan emas tersebut. Kegiatan Monpers Goes to School dipimpin langsung oleh Pimpinan Monumen Pers Nasional Surakarta, Widodo Hastjaryo.
Suasana terasa khidmat saat Lagu Kebangsaan Indonesia Raya berkumandang bersamaan aksi koreografi pembentangan Bendera Merah Putih oleh Pasukan Baris Berbaris (PBB) SMPN 7 Surakarta sebagai penanda dibukanya acara Monpres Goes to School. Usai Lagu Indonesia Raya berkumandang dilanjutkan penampilan Tari Golek Sulung Dayung yang dipentaskan oleh siswa kelas VIII-D Nikita Anindya Meyla Khoirotul Laillah. Tari Golek Sulung Dayung sebuah tarian daerah yang berasal dari Kota Budaya Yogyakarta bercerita tentang perempuan muda yang anggun dan memperhatikan penampilannya agar selalu terlihat cantik dan mempesona. Suasana semakin meriah saat tim paduan suara kelas IX-G dan IX-H menyanyikan kompilasi lagu-lagu daerah hasil karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Pimpinan Monumen Pers, Widodo Hastjaryo dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini dapat dilaksanakan di SMPN 7 Surakarta salah satunya karena SMPN 7 Surakarta menjadi peserta kunjungan terbanyak ke-2 dalam acara peringatan hari pers tahun 2023 lalu. “Kegiatan monpers goes to school bukan sekedar sosialisasi pers tetapi juga menjelaskan layanan-layanan yang dimiliki monumen pers serta nantinya ada pelantikan duta monumen pers nasional. SMPN 7 Surakarta merupakan salah satu sekolah yang akan memiliki duta monpers yang fungsinya mengenalkan monumen pers ke teman-teman dan mengadopsi layanan yang ada di monumen pers,” ujarnya. Widodo juga memuji penampilan pasukan PBB yang mampu menampilkan koreografi pengibaran bendera merah putih tanpa tiang saat lagu Indonesia Raya berkumandang, tampilan tari, dan paduan suara. Selanjutnya Siti Latifah, S.Pd, M.Pd mengucapkan terima kasih atas kehadiran tim dari Monumen Pers Nasional ke SMPN 7 Surakarta. “Kita termasuk salah satu yang beruntung ditunjuk menjadi sekolah sasaran Monpers Goes to School hal ini sejalan dengan program pengembangan literasi sekolah,” ujarnya. Siti Latifah juga menegaskan bahwa kegiatan hari ini merupakan salah satu pembelajaran di luar kelas untuk menguatkan kemampuan literasi siswa. Anak-anak diminta untuk membuat ringkasan kegiatan yang nantinya akan dikumpulkan melalui wali kelas.
Dalam kesempatan tersebut tim Monumen Pers melakukan sosialisasi dengan mengenalkan sejarah berdirinya monumen pers, mengenalkan tokoh-tokoh pers nasional, koleksi yang ada di monumen pers serta layanan yang dimiliki di monumen pers. Kegiatan sosialisasi berjalan interaktif dan antusias. Tim monumen pers melemparkan pertanyaan kepada siswa, bagi siswa yang berani menjawab akan mendapat souvenir cantik. Monpers goes to school tidak hanya sarat ilmu tetapi juga penuh dengan kejutan dan hadiah. Para siswa banyak yang mendapatkan hadiah baik dari menjawab pertanyaan, pembagian doorprize, maupun mengikuti kuis.
Pelantikan duta monumen pers dan penandatanganan MOU menjadi salah satu kegiatan inti dalam acara yang digelar di halaman sekolah tersebut. Siswa SMPN 7 Surakarta yang terpilih menjadi Duta Monumen Pers adalah Jiva Tiara Devani kelas VIII-A dan Faiz Akbar Nur Hasan Prabowo kelas VIII-B. Acara semakin meriah saat siswa saling unjuk kebolehan dalam penampilan ekstrakurikuler dan hasil P5. Ada tampilan fashion show batik jumputan karya P5 tema kearifan lokal, tarian daerah, tarian kreasi, tampilan pencak silat, dan akustik. Selain berupa tampilan siswa, sekolah juga memamerkan produk-produk P5 berupa kain jumputan, poster anti perundungan, dan miniatur Keragaman Budaya Indonesia yang dipamerkan di lobi sekolah. Semoga kegiatan Monpers Goes to School mampu memajukan sekolah utamanya penguatan literasi siswa. (DE/red).
Aku suka pemain voli