SMP Negeri 7 Surakarta menggelar Project Manajemen Office (PMO) Sekolah Penggerak Bulan April 2024 pada Selasa (16/04/2024). Kegiatan ini merupakan agenda bulanan yang bertujuan untuk mengevaluasi, merefleksi dan mendiskusikan serta mengawal kegiatan sekolah penggerak terutama dalam hal Project Learning atau pembelajaran berbasis proyek. PMO kali ini adalah PMO keempat sepanjang tahun 2024. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya dimana PMO difasilitasi langsung oleh fasilitator sekolah penggerak, PMO di tahun ketiga ini dilaksanakan internal sekolah yang difasilitasi langsung oleh kepala sekolah dan didampingi oleh pengawas sekolah.
PMO dimulai tepat pukul 11.30 hingga pukul 13.30 WIB bertempat di ruang guru. Kegiatan diawali dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan berdoa bersama selanjutnya sambutan dari kepala sekolah. Siti Latifah (Kepala SMPN 7 Surakarta) menyampaikan bahwa kegiatan rutin ini merupakan upaya sekolah untuk melakukan evaluasi dan refleksi hal-hal yang kurang baik untuk dapat diperbaiki sehingga menjadi lebih baik. “Saat ini kita masih mengambil topik Iklim Keamanan Sekolah dan Inklusivitas sebagai materi PMO mengingat topik ini menurun dalam Rapor Pendidikan sekolah yang didapatkan dari hasil ANBK tahun lalu. Kita juga sadar betul masih kita jumpai anak-anak yang melakukan pelanggaran dan pembulian sehingga menimbulkan ketidaknyamanan. Hal ini harus kita urai sumber masalahnya dan kita benahi bersama-sama,” ujar Ifah dalam sambutannya. “Saya sangat berharap kepada Bapak/Ibu Wali Kelas untuk dapat responsif terhadap permasalahan-permasalahan yang ada di kelasnya sehingga masalah tidak membesar dan cepat teratasi,”tandasnya.
Usai sambutan kepala sekolah dilanjutkan acara inti PMO membahas topik Iklim Keamanan Sekolah dan Inklusivitas yang difasilitasi oleh Fenu Anwar dan Dwi Ebtanto selaku staf kurikulum. Sesi ini diawali presentasi hasil rapor pendidikan fokus pada topik iklim keamanan sekolah. Selanjutnya diskusi faktual kondisi masing-masing kelas oleh wali kelas dan guru BK. Sebanyak 24 wali kelas menyampaikan kondisi faktual beserta tindakan dan solusi yang telah diupayakan. Dari pemaparan wali kelas tersebut secara umum masih terdapat pembullyan di SMPN 7 Surakarta meliputi verbal maupun non verbal baik dunia nyata maupun di dunia maya. Untuk mengatasi hal tersebut beberapa solusi yang disampaikan antara lain: 1). Melakukan sosialisasi dan pembinaan secara intens melalui pembinaan wali kelas dan pembelajaran, 2). Menggandeng kerjasama dengan pihak orang tua, 3). Menyampaikan sosialisasi/materi ketahanan diri pada anak, 4). Serta memaksimalkan agen perubahan yang ada di kelas. Semoga kegiatan PMO ini mampu menciptakan iklim keamanan sekolah di SMPN 7 Surakarta menjadi lebih kondusif dan mampu menghilangkan pembullyan di sekolah. (DE/red).