Selama 3 minggu terhitung tanggal 16 Januari 2023 siswa kelas 7 dan 8 SMPN 7 Surakarta mengikuti kegiatan proyek penguatan profil pelajar pancasila (P5). Proyek kali ini adalah proyek tema 2 pada Tahun Ajaran 2022/2023. Kelas 7 mengambil tema Kearifan Lokal dengan topik Batik Jumputan sedangkan kelas 8 mengambil tema Suara Demokrasi dengan topik Berdemokrasi dengan Santun dan Berkualitas. Selama proyek, siswa kelas 7 dikenalkan batik jumputan dimulai dari sejarah, perkembangan, motif, dan produk yang dapat dibuat dari batik jumputan. Selanjutnya siswa diminta untuk membuat produk dan kreasi dari batik jumputan tersebut. Produk inilah yang dipamerkan pada gelar karya P5. Bagi siswa kelas 8 dikenalkan tentang dasar-dasar demokrasi, studi kasus kehidupan politik di Indonesia, dan cara-cara berdemokrasi. Untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang kehidupan berdemokrasi, sekolah mendatangkan narasumber dari unsur KPU dan TNI/Polri. Puncak dari tema suara demokrasi adalah gelaran Pemilihan Ketua OSIS dan MPK SMPN 7 Surakarta Periode 2023/2024.
Kamis (9/2) menjadi puncak kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Puncak kegiatan ditandai adanya gelar karya yang dilaksanakan serentak antara kelas 7 dan 8. Dalam gelar karya tersebut, masing-masing kelas 7 dan 8 menampilkan berbagai produk hasil kreasi selama proyek. Sejumlah karya anak berupa kreasi batik jumputan, kliping batik jumputan, mading bertema demokrasi, serta pernak pernik pemungutan suara memenuhi aula SMPN 7 Surakarta. Gelar Karya P5 diawali dengan upacara pembukaan yang dihadiri oleh Pejabat Dinas Pendidikan Kota Surakarta. Tampak hadir dalam pembukaan gelar karya tersebut Kepala Bidang Dikdas SMP, Abi Satoto, M.Si dan pengawas sekolah M. Dyah Sulistyawati, M.Pd.
Dalam upacara pembukaan Gelar Karya P5, dimulai dengan laporan koordiator proyek dan sambutan Kepala SMPN 7 Surakarta. Dalam sambutanya, Siti Latifah mengucapkan terima kasih kepada Kepala Bidang Dikdas SMP dan pengawas sekolah yang telah meluangkan waktu untuk hadir pada kegiatan tersebut. Kepala sekolah juga menyampaikan apresiasi kepada tim proyek dan semua siswa yang telah melakukan proyek dengan baik sampai dengan menghasilkan produk. Kepala sekolah juga melaporkan kepada pejabat dinas yang hadir bahwa ada inovasi pada pelaksanaan proyek tema 2 ini. Inovasinya adalah pewarna batik jumputan berasal dari bahan alami seperti kunyit, secang, daun suji, daun jambu, dan buah naga. Sedangkan pemilihan Ketua OSIS dan MPK berbasis IT sehingga ramah lingkungan dan tidak menghasilkan sampah. “Dengan demikian proyek ini sejalan dengan visi SMPN 7 Surakarta sebagai sekolah adiwiyata tingkat nasional”, ujarnya.
Dyah Sulistyawati, M.Pd selaku pengawas sekolah takjub dengan karya anak-anak. Mengingat para siswa di usia yang masih belia tetapi sudah mampu membuat karya yang keren dan luar biasa. Pengawas sekolah sangat terkesan dengan peragaan fashion show batik jumputan. Walaupun demikian, Dyah Sulistyawati menegaskan bahwa tujuan utama bukan produk proyek tetapi proses selama proyek dan penguatan karakter dalam membentuk profil pelajar pancasila. Gelar karya resmi dibuka oleh Kepala Bidang Dikdas SMP Dinas Pendidikan Kota Surakarta, Abi Satoto, M.Si. Pada sambutannya, Abi Satoto kembali berpesan kepada semua warga sekolah untuk benar-benar memperhatikan penguatan karakter sehingga generasi ini dapat selamat dan menjadi pelajar yang memiliki profil pelajar pancasila seperti yang didengung-dengungkan saat ini.
Usai upacara pembukaan, gelar karya dilanjutkan dengan pemilihan Ketua OSIS dan MPK secara online. Semua warga sekolah memiliki hak pilih. Anak-anak secara bergiliran per kelas memasuki aula untuk memberikan hak suaranya sambil melihat pameran karya pada 16 stand kelas 7 dan 8. Melalui momen ini tingkat partisipasi pemilih sangat tinggi. Melalui ajang proyek ini, semoga SMPN 7 Surakarta mampu mendapatkan pemimpin OSIS yang amanah dan inovatif. Aamiin.(DE/red).
Mantap
Menurut saya acara tersebut sangat bagus,untuk mengurangi polusi sampah.selain itu jg bisa menambah kreativitas anak-anak untuk membudidayakan batik jumput dan dalam segala hal.seperti membuat kleaping maupun mading