Tanggal 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Hal ini untuk mengenang tujuh jenderal Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) yang gugur mempertahankan ideologi pancasila sebagai dasar negara dari Partai Komunis Indonesia pada peristiwa Gerakan 30 September (G30S/PKI). Pada tanggal 30 September 1965 terjadi penembakan, penculikan dan pembunuhan terhadap tujuh jenderal TNI AD yaitu; Jenderal Ahmad Yani, Letjen Suprapto, Letjen S. Parman, Letjen M.T. Haryono, Mayjen D.I. Panjaitan, Mayjen Sutoyo Siswomiharjo, dan Kapten Pierre Tendean. Ketujuh jenderal tersebut dibuang ke dalam sumur tua berdiameter 75 cm sedalam 12 meter di kawasan Jakarta Timur yang kini dikenal dengan nama Lubang Buaya.
Guna mengenang peristiwa bersejarah tersebut pada hari Minggu (1/10/2023) SMPN 7 Surakarta melaksanakan upacara bendera peringatan Hari Kesaktian Pancasila. Upacara yang diselenggarakan di halaman sekolah tersebut diikuti oleh semua guru, TU, dan siswa. Petugas upacara adalah siswa-siswa yang tergabung dalam tim ekstrakurikuler Pasukan Baris Berbaris (PBB) SMPN 7 Surakarta. Bertindak sebagai pembina upacara adalah Kepala SMPN 7 Surakarta, Siti Latifah, S.Pd, M.Pd. Tak ada amanat pembina upacara namun ada pembacaan ikrar peringatan hari kesaktian pancasila dari Ketua DPR RI. Upacara yang berjalan selama 30 menit tersebut berlangsung dengan khidmat. Hari minggu ternyata tidak menyurutkan semangat guru dan siswa untuk tetap masuk dan mengikuti upacara. Hal ini menjadi bukti jiwa nasionalisme dan cinta tanah air telah tertanam di hati warga SMPN 7 Surakarta. Selamat memperingati Hari Kesaktian Pancasila. Mari kita jaga Pancasila sebagai ideologi bangsa, pemersatu keberagaman, dan pendorong bangsa menuju yang berkemajuan. (DE/red).