SMPN 7 Kota Surakarta kembali menggelar kegiatan Gelar Karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Tema 3 pada Jumat, 21 Februari 2025. Acara ini menjadi ajang pameran kreativitas serta penguatan karakter siswa sesuai dengan tema masing-masing jenjang. Gelar karya ini melibatkan seluruh siswa dari kelas 7, 8, dan 9. Pada tema 3 ini, Kelas 7 mengambil tema Bhinneka Tunggal Ika dengan topik Berbeda itu Menyenangkan – Menyajikan keragaman budaya Indonesia melalui karya seni. Kelas 8 Suara Demokrasi dengan topik Suara Kita Masa Depan Kita – Mengangkat kesadaran tentang pentingnya partisipasi demokrasi. Kelas 9 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI dengan topik Inspirasi Alam dalam Karya untuk Negeriku – Menampilkan karya ecoprint. 

Acara pembukaan dilaksanakan di halaman sekolah dengan dihadiri oleh Pejabat Dinas Pendidikan Kota Surakarta, Ketua Komite Sekolah, serta perwakilan orang tua siswa. Acara dimulai dengan penampilan hadrah oleh siswa kelas 7 yang membawa nuansa religius penuh semangat. Acara resmi dibuka oleh Kepala SMPN 7 Kota Surakarta, Herni Budiati, S.Pd, M.Pd. Dalam sambutannya, beliau menekankan kegiatan P5 merupakan pembelajaran bermakna yang akan menguatkan karakter siswa dan membentuk profil pelajar pancasila. 

Gelar karya ini juga bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025. Acara ini disemarakkan dengan Pembacaan Puisi berjudul “Elegi Bumi yang Terkapar” karya Jiva Tiara Devani siswa kelas 9, yang menyuarakan kepedulian terhadap lingkungan. Selain pembacaan puisi, aksi HPSN juga diwarnai dengan kampanye pengelolaan sampah yang melibatkan seluruh warga sekolah dan para undangan, dengan fokus pada pengurangan sampah plastik dan pentingnya daur ulang.

Setelah pembukaan, para siswa dan tamu berkeliling mengunjungi stand-stand gelar karya yang terletak di selasar kelas dan aula sekolah. Setiap stand menampilkan karya kreatif yang luar biasa. Stand Kelas 7 menampilkan poster keberagaman, miniatur rumah adat, dan permainan tradisional interaktif. Stand Kelas 8 menyediakan simulasi pemilu mini, pameran poster demokrasi, serta alat pernak-pernik pemilu. Stand Kelas 9 menghadirkan karya rekayasa dan teknologi terinspirasi dari alam berupa ecoprint dalam media totebag, mug, dan taplak meja menggunakan teknik pounding dan steaming.

Keceriaan dan antusiasme terlihat jelas di wajah para siswa. Agave, siswa kelas 7, menyatakan kebanggaannya, “Saya sangat senang dapat berpartisipasi dalam proyek ini. Pengalaman ini membuat saya lebih mencintai Indonesia dengan keragaman budaya yang dimiliki.”

Keberhasilan gelar karya ini tidak lepas dari peran orang tua dan komite sekolah. Suharso, Ketua komite sekolah, menyampaikan apresiasinya, “Kami senang dan bangga melihat antusiasme anak-anak. Proyek ini mengajarkan mereka nilai-nilai penting seperti tanggung jawab, kolaborasi, dan kecintaan terhadap tanah air.”

Melalui Gelar Karya P5 ini, diharapkan para siswa semakin memahami makna sebenarnya dari Profil Pelajar Pancasila. Kepala Sekolah, Herni Budiati, S.Pd, M.Pd, menegaskan harapannya, “Semoga kegiatan ini dapat terus dilanjutkan sebagai pembelajaran bermakna lintas mata pelajaran guna membentuk karakter para siswa berdasarkan pada profil pelajar pancasila.”

Dengan kolaborasi yang solid antara siswa, guru, orang tua, dan seluruh warga sekolah, SMPN 7 Kota Surakarta membuktikan bahwa pendidikan karakter melalui gelaran P5 dapat diwujudkan dengan cara yang menyenangkan, kreatif, dan penuh makna. (DE/red). 

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *